Pengikut

Rabu, 26 September 2012


Cara Menangani Tumpahan Bahan Kimia 

dan Biologi




    

  Halida Asam Organik
Contoh bahan :
Asetil bromida
Asetil klorida
Benzoil klorida
Pembuangan bahan tertumpah
Tutup dengan NaHCO3 dan pindahkan dalam wadah serta tambah dengan air. Biarkan sebentar dan buang bersama dengan sejumlah air.
Pembuangan/pemusnahan bahan
Campurkan dengan NaHCO3, dalam wadah gelas atau plastik dan tambahkan air dalam jumlah banyak sambil diaduk. Buang ke dalam bak air diikuti dengan banyak air.
  
·         Senyawa Halida Organik
Contoh bahan :
Alumunium klorida
Asam klorosulfonik
Stanilklorida
Penanganan bahan tertumpah
Tutup dengan NaHCO3 dan pindahkan ke dalam wadah serta tambah dengan air. Biarkan sebentar dan buang ke dalam bak pembuangan air bersama-sama dengan air jumlah banyak.

Pembuangan/pemusnahan bahan
Campur dengan NaHCO3 dalam sebuah wadah penguap. Semprot dengan NH4OH 6 M dan aduk serta tambah es untuk mendinginkan hasil reaksi. Setelah tidak terbentuk uap NH4Cl, tambah air dan aduk. Netralkan dengan HCl sebelum dibuang bersama-sama air.


·         Aldehida

Contoh bahan :
Asetaldehida
Akrolein
Benzaldehida
Kloral
Formaldehida
Furfural
Paraldehida
Penanganan bahan tertumpah
Sedikit :
Absorp pada kertas serap dan uapkan dalam almari asam dan bakar.
Banyak :
Tutup dengan NaHSO3, tambah air dan aduk. Pindahkan ke dalam wadah dan biarkan selama 1 jam. Buang dengan air dalam jumlah banyak.

Pembuangan/pemusnahan bahan
1.     Serap dalam adsorbent, bakar secara terbuka atau dalam insenerator.
2.     Larutkan dalam aseton atau benzena, bakar dalam insenerator. 

·         Halida Organuk dan Senyawanya
Contoh bahan :
Aldrin
Klordan
Dieldrin
Lindane
Tetraetillead (TEL)
Vinilkloride

Pembuangan bahan tertumpah
Hindarkan sumber api. Absorpsi ke dalam kertas tissue. Masukkan ke dalam wadah gelas atau besi. Uapkan dalam almari asam dan bakar. Cuci wadahnya dengan sabun.

Pembuangan/pemusnahan bahan
1.     Tuangkan ke dalam  NaHCO3atau campuran pasir dengan NaOH (90:10). Aduk baik-baik dan pindahkan ke dalam insenerator.
2.     Larutkan ke dalam pelarut organik mudah terbakar (aseton, Benzena). Bakar dalam insenerator.

·         Asam Organik Tersubstitusi

Contoh  bahan :
Asam benzena sulfonat
Asam kloroasetat
Asam trikloroasetat
Asam fluoroasetat

Penanganan bahan tertumpah
Tutup tumpahan bahan dengan NaHCO3.  Pindahkan ke dalam wadah dan tambah air. Biarkan reaksi selesai dan buang ke dalam bak air.

Pembuangan/pemusnahan bahan
1.     Tuangkan ke dalam NaHCO3 berlebihan, campur dan tambahkan air. Biarkan 24 jam setelah itu secara perlahan-lahan buang bersama sejumlah air, atau
2.     Tuangkan ke dalam absorbent dalam insenerator. Tutup dengan sisa kayu atau kertas, siram dengan alkohol bekas dan bakat, atau
3.     Larutkan dalam pelarut mudah terbakar atau sisa alkohol, Bakar dam insenerator.

·         Amin Aromatik Terhalogenasi dan Senyawa Nitro

Contoh bahan :
Diklorobenzena
Dinitroanilin
Endrin
Metil isotiosianat
Nitrobenzena
Nitrofenol


Penanganan bahan tertumpah
Serap dengan kertas tissue. Uapkan dalam almari asam dan bakar. Tumpahan dalam jumlah besar dapat diserap dengan pasir + NaHCO3. Campur dengan potongan kertas dan bakar dalam insenerator.

Pembuangan/pemusnahan
1.     Seperti pada tumpahan banyak, atau
2.     Dibakar langsung dalam insenerator dengan schrubber, atau
3.     Campur dengan pelarut mudah terbakar (alkohol, benzena) dan bakar dalam insenerator.

·         Senyawa Amin Aromatik

Contoh bahan :
Anilin
Benzidine (karsinogenik)
Pyridine
Penanganan bahan tertumpah
Sedikit :
Serap dalam kertas tissue atau kertas bekas. Biarkan menguap dalam almari asam dan sisanya dibakar.
Banyak :
Tutup dengan campuran pasir dan NaOH (90:10). Aduk dan campur dengan potongan-potongan kertas dan bakar dalam insenerator.

Pembuangan/pemusnahan bahan
1.     Dapat dilakukan seperti pada tumpahan banyak.
2.     Larutkan dalam pelarut mudah terbakar (alkohol, benzena) dan bakar dalam insenerator.

·         Fosfat Organik dan Senyawa Sejenis

Contih bahan :
Malathion
Methyl parathion
Parathion
Tributilposfat

Penanganan bahan tertumpah
Absorp dalam kertas tissue atau kertas bekas dan bakar.

Pembuangan/pemusnahan bahan
1.     Bakar langsung ke dalam insenerator setekah dicampurkan dengan pelarut organik yang mudah terbakar.
2.     Campur dengan kertas bekas dan bakar dalam insenerator dengan schrubber alkali.

·         Basa Alkali dan Amonia

Contoh bahan :
Amonia anhirat
Kalsium hidroksida
Natrium hidroksida

Penanganan bahan tertumpah
Encerkan dengan air dan netralkan dengan 6 M HCl, serap dengan kain atau pindahkan pada suatu wadah untuk dibuang.

Pemusnahan
Tuangkan dalam bak dan encerkan dengan air serta netralkan. Buang dalam pembuangan air biasa.

·         Bahan Kimia Oksidator

Contoh bahan :
Ammonium dikromat
Ammonium perklorat
Ammonium persulfat
Asam perklorat
Penanganan bahan tertumpah
Tumpahan zat padat atau cairan ditutup atau dicampur dengan reduktor seperti garam hipo, bisulfit dan ferosulfat yang ditambahkan sedikit 3 M asam sulfat. Pindahkan dalam suatu wadah dan netralkan dibuang lewat bak air.

Pembuangan/pemusnahan
Tambah sejumlah larutan pereduksi (hipo, bisulfit atau ferosulfat yang ditambah H2SO4). Biarkan reaksi selesai dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan banyak air.

·         Bahan Kimia Reduktor

Contoh bahan :
Natrium bisulfit
Natrium nitrit
Natrium Sulfit
Belerang oksida

Pananganan bahan tertumpah
Tutup atau campur dengan NaHCO3. Biarkan reaksi selesai dan pindahkan ke dalam suatu wadah. Tambahkan kalsium hipoklorit, Ca(OCl)2 perlahan-lahan. Tambah air dan biarkan reaksi selesai. Encerkan dan netralkan sebelum dibuang ke dalam pembuangan air.
Pembuangan/pemusnahan bahan
Gas (seperti SO2) :
Alirkan ke dalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit
Padat :
Campur dengan NaOH (1:1), tambah air sampai membentuk slury. Tambahkan kalsium hipoklorit dan air serta biarkan selama 2 jam. Netralkan sebelum dibuang ke dalam pembuangan air.

·         Sianida dan Nitril

Penanganan bahan tertumpah
Sianida :
Serap cairan pada kertas bekas/tissue. Uapkan dalam almari asam dan bakar, atau pindahkan ke dalam wadah gelas dan basakan dengan NaOH dan aduk. Ke dalam slury tambahkan ferosulfat berlebih. Setelh satu jam, dibuang ke dalam pembuangan air.
Nitril :
Tambah NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 untuk membentuk sianat. Pindahkan ke wadah gelas dan buang ke dalam pembuangan air setelah satu jam reaksi. Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit.

Pembuangan/pemusnahan bahan
Sianida :
Tambahan bahan ke dalam larutan basa dari kalsium hipoklorit berlebih. Biarkan 24 jam dan buang ke dalam pembuangan air.
Nitril :
Tambahkan ke dalam NaOH-alkohol untuk membentuk sianat, setelah satu jam, uapkan alkohol. Tambah ke dalam residu sianat sejumlah larutan basa kalsium hipoklorit berlebih. Setelah 24 jam buang ke dalam pembuangan air.

·         Eter

Contoh bahan :
Anisole
Etil eter
Metil eter
Penanganan bahan tertumpah
Tutup permukaan yang terkontaminasi dengan NaOH atau NaHCO3. Campurdan tambahkan air bila perlu. Pindahkan slurry untuk dinetralkan dan dibuang dalam bak pembuangan air.

Pembuangan/pemusnahan bahan
Bahan berupa cair atau padat dilarutkan ke dalam pelarut organik yang mudah terbakar. Bakar dalam insenerator.

·         Asam Inorganik

Contoh bahan :
Asam klorida
Asam fluorida
Asam nitrat
Asam posfat
Asam sulfat

Penanganan tumpahan
Tutup permukaan yang terkontaminasi dengan NaHCO3 atau campurkan NaOH dan Ca(OH)2 (1:1). Campur dan bila perlu tambah air agar membentuk slurry. Buang slurry tersebut ke dalam air yang sedang mengalir.

Pembuangan/pemusnahan bahan
Tambahkan ke dalam sejumlah besar campuran NaOH dan Ca(OH)2. Buang campuran tersebut ke dalam air yang sedang mengalir.

Cara Menangani Tumpahan Darah

1. Langkah pertama dalam menangani Tumpahan darah adalah untuk memilih dan mengenakan alat pelindung yang sesuai
Peralatan pelindung personel. Selalu periksa APD sebelum memakai.
Pilih PPE berikut berdasarkan pada situasi.
Sarung tangan: Wajib untuk membersihkan darah
Face Mask: Gunakan jika darah di atas permukaan dada atau mungkin terjadi percikan.
Baju pelindung: Gunakan ketika kemungkinan ada percikan.
Booties: Gunakan jika berjalan di area yang terkontaminasi darah tidak dapat dihindari.
2. Jika ada benda tajam atau pecahan kaca yang terkontaminasi dengan darah, membersihkannya  dengan
penjepit atau pan debu dan tempat dalam sealable bergerigi, k
, dan memanggil EHO untuk pick-up.
3. Tempatkan bubuk penyerap atau pad pada darah. Semua bahan cair harus benar-benar
diserap menjadi bubuk / pad.
4. Hapus pad dengan tangan bersarung dan tempatkan dalam kantong sampah.
5. Semprot disinfektan EPA terdaftar (mis. Aura HB, Virex TB, kru NA) pada
Daerah terkontaminasi, diamkan selama beberapa menit dan bersihkan dengan baik: handuk kertas,
pakai pel / spons, pel dapat digunakan kembali, atau perangkat ekstraksi
6. Dekontaminasi peralatan dapat digunakan kembali dengan memasukan  larutan disinfektan ke dalam ember Dan  Membuang air limbah ke saluran pembuangan sanitasi.

 Cara Menangani Tumpahan  

Mercury dari Termometer






  1. Prior to cleanup, remove metal items like jewelry and watches since they can be permanently damaged by mercury. Put on old clothes, old shoes and latex or vinyl gloves. Put a clean change of clothes and shoes along with a clean trash bag in a safe place outside the contaminated area. You will change out of your old clothes and shoes and put them in the trash bag at the end of the cleanup.
  2. Identify items in the spill area that can be cleaned and those that cannot. Non-porous surfaces (finished wood, plastic or concrete) can be cleaned following this guidance. Porous surfaces or fabric-covered items (upholstery, carpeting, stuffed animals, pillows, backpacks, unfinished wood, cork, cardboard) are difficult to clean because mercury beads may be trapped in these materials. If you decide you cannot clean these items, place them in plastic trash bags or cover or wrap them in a double layer of plastic and carefully seal with tape. Place the wrapped items in a secure place, preferably outdoors and out of the reach of children and pets. You should consult with a trained professional about how to decontaminate or dispose of these items safely.
  3. Wear gloves to carefully pick up the larger pieces of broken glass and what remains of the broken device and place them on a paper towel. Gently fold the paper towel around these pieces so you can pick the bundle up and place it in a zipper-type plastic bag. Use index cards or stiff cardboard to push smaller pieces of glass and mercury beads together into a pile. Shine a flashlight at an angle to locate beads of mercury. The beads will reflect light from the flashlight. Check for mercury in cracks or in hard-to-reach areas where beads may be hidden or trapped. Check a wide area beyond the spill.
  4. Use the eyedropper to collect mercury beads and place them in the plastic bag. Hold the eyedropper at an angle to draw the mercury into the tip. Keep the eyedropper at an angle to stop the mercury from rolling back out until you can put the mercury into the plastic bag. Wrap tape (sticky side out) around your gloved fingers and carefully use it to pick up any remaining glass or beads. Check again with the flashlight to be sure that no beads of mercury remain.
  5. At this point, mercury beads may still be trapped in cracks or crevices on irregular surfaces. Sprinkle sulfur powder over the contaminated area and rub it gently all over the surface and into the cracks with a paper towel. Sulfur powder binds with mercury. Use a paper towel dampened with water followed by wiping with another damp paper towel to clean up the sulfur and mercury. Place the used paper towels in a zipper-type plastic bag.
  6. Put all the items that were used to pick up the mercury, including index cards or cardboard, eyedropper, contaminated tape, paper towels, and zipper-type bags into the trash bag. Carefully remove rubber gloves by grabbing them at the wrist and pulling them inside out as they come off. Place the used gloves in the trash bag.
  7. Carefully seal the trash bag that contains the mercury contaminated waste and put it in a secure place, preferable outdoors and out of reach of children and pets until it can be disposed of safely.
  8. If possible, open a window and use a fan to ventilate the area to the outdoors for 24-48 hours before resuming normal use. If possible, heat the area (for example, with a space heater) while still ventilating to the outdoors. Avoid blowing the exhaust back indoors or into other nearby residences.
  9. Clothes or shoes that did not come in direct contact with liquid mercury should be removed and put into the trash bag that was left outside the contaminated area at the beginning of the cleanup. Close the trash bag and take it outdoors. Carefully remove the shoes and or clothing from the trash bag and air them out thoroughly outdoors for 24 to 48 hours. After the outdoor airing, items that are washable can then be laundered.
  10. Dispose of contaminated items properly! Mercury-contaminated items should not be placed in the regular household trash. New York State Rules and Regulations control the disposal of mercury-containing items and waste. Contact your town or county officials for information about hazardous waste disposal in your community. Contact New York State Department of Environmental Conservation Waste Determination and Analysis Section at (518) 402-8633 for information about the Rules and Regulations.

Jumat, 14 September 2012

simbol-simbol bahaya di laboratorium


SIMBOL BAHAYA

Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam
  • Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)
  • Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
  • Kombinasi dari keduanya.
Berikut ini dijelaskan simbol-simbol bahaya termasuk notasi  bahaya dan huruf kode (catatan: huruf kode bukan bagian dari simbol bahaya)

Inflammable substances (bahan mudah terbakar)

Bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan pengoksidasi, bahan amat sangat mudah terbakar (extremely flammable substances), dan bahan sangat mudah terbakar (highly flammable substances). Bahan dapat terbakar (flammable substances) juga termasuk kategori bahan mudah terbakar (inflammable substances) tetapi penggunaan simbol bahaya tidak diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.



  Explosive (bersifat mudah meledak)
   Huruf kode: E

Bahan dan formulasi  yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan  propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances
Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat  dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan  dan pengalaman praktis maupun  keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan.

Oxidizing (pengoksidasi)

Huruf kode: O

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.
Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.


Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)

Huruf kode:F+

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „extremely flammable “ merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Contoh bahan dengan sifat  tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)

Highly flammable (sangat mudah terbakar)

Huruf kode: F

Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering.



Bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan

Istilah bahan berbahaya untuk kesehatan termasuk sub-grup bahan bersifat sangat beracun (very toxic substances), bahan beracun (toxic substances) dan bahan berbahaya (harmful substances)

Very toxic (sangat beracun)

Huruf kode: T+
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘very toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.

Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria berikut:
            LD50 oral (tikus)                                                          25 mg/kg berat badan
            LD50 dermal (tikus atau kelinci)                                 50 mg/kg berat badan
            LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu              0,25 mg/L
            LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap                        0,50 mg/L

Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin


Toxic (beracun)

Huruf kode: T

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.

Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:
            LD50 oral (tikus)                                                          25 – 200 mg/kg berat badan
            LD50 dermal (tikus atau kelinci)                                 50 – 400 mg/kg berat badan
            LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu               0,25 – 1 mg/L
            LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap                        0,50 – 2  m
Bahan dan formulasi yang memiliki sifat
            Karsinogenik                           (Frase-R :R45 dan R40)
            Mutagenik                               (Frase-R :R47)
            Toksik untuk reproduksi         (Frase-R :R46 dan R40) atau
            Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R :R48)

ditandai dengan simbol bahaya ‘toxic substances’ dan kode huruf T.
Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik).

Harmful (berbahaya)

Huruf kode: Xn

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘harmful’ memiliki resiko merusak kesehatan sedang  jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.

Suatu bahan dikategorikan berbahaya  jika memenuhi kriteria berikut:
            LD50 oral (tikus)                                                         200-2000 mg/kg berat badan
            LD50 dermal (tikus atau kelinci)                                  400-2000 mg/kg berat badan
            LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu              1 – 5 mg/L
            LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap                        2 – 20  mg/L

Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan R22

Bahan dan formulasi yang memiliki sifat
            Karsinogenik                           (Frase-R :R45 dan R40)
            Mutagenik                               (Frase-R :R47)
            Toksik untuk reproduksi         (Frase-R :R46 dan R40) atau
            Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain yang tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya  ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn.

Bahan-bahan  yang dicurigai memiliki
sifat karsinogenik,
juga akan ditandai dengan simbol bahaya ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn,
            bahan pemeka (sensitizing substances)
diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol bahaya untuk ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya ‘irritant substances’ dan kode huruf Xi.
Bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dengan probabilitas tinggi melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).

Bahan-bahan yang merusak jaringan (tissue destroying substances)

‘tissue destroying substances’ meliputi sub-grup bahan korosif (corrosive substances) dan bahan iritan (irritant substances)

Corrosive (korosif)

Huruf kode: C

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.  Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).

Irritant (menyebabkan iritasi)

Huruf kode : Xi

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. 
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.

Bahan berbahaya bagi lingkungan

Huruf kode: N

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.